09 Agustus 2008

SI JAGO ITU.....

Kemarin,Sabtu tgl 2 Agustus, saya histeris saat melihat kepulan asap hitam raksasa di langit ternate, saya tidak tahu persis asal monster hitam itu, hati saya tidak cukup kuat untuk menyaksikan itu, karena mengingatkan kejadian yang telah menguji kehidupan kami setelah bertahun-tahun.......
Tahun 1991, saat itu saya baru kelas V SD, saya masih ingat betul bulir2 keringat yang bercucuran dari karyawan Bapak yang kelelahan setelah seharian memasukan barang kegudang, itu adalah hari yang sibuk karena 2kapal yg sarat membawa barang dagangan kami dari Buton melakukan kegiatan bongkar muatan secara bersamaan, barang begitu banyak hingga gudang kami tidak bisa menampung, sebagian barang hanya di letakan diluar dengan dibungkus terpal seadanya, tepat sebelum adzan magrib barang terkahir dimasukan dan pintu gudang dikunci,Sore itu saya baru menempati kamar baru ku yang lebih luas dengan lantai parkit berwarna hijau indah, hari yang sangat membahagiakan karena saya baru dibelikan tempat pensil yang dilengkapi dengan tombol-tombol kecil yang mengeluarkan suara musik, bersama adek-ade bermain dikamar ku yang baru sambil sesekali mengintip sepupu ku yang sudah dewasa melayani pembeli di toko karena kamar ku berada persis dibelakang toko, rumah sangat ramai oleh kunjungan teman dan kerabat Bapak dari kampung, ketika tiba-tiba saja listrik padam dan terdengar orang-orang berteriak kebakaran, saya mengintip dari celah untuk mengetahui apa yang terjadi, sebelum kemudian paman saya memangil nama mama dengan sangat keras dan setengah menangis untuk memberi tahu sesuatu, apa yang terjadi tidak biasanya paman begitu panik, dan kemudian saya tahu bahwa gudang kami kebakaran,Seisi rumah panik, suara tangisan memenuhi seluruh ruangan dalam rumah,
Bapak kemudian memeluk kami anak-anaknya dan mengatakan bahwa kami sedang di kena musibah, malam yang gelap seakan terang dengan api dari kebakaran itu, lidah api menjulur sampai tinggi sekali,Dalam keadaan seperti ini nyawa bapak benar-benar terancam karena tetangga yang rumahnya ikut terbakar mengira api datang dari gudang kami, mereka mencari bapak untuk membunuh bapak sebagai pelampiasan dari kekalutan fikiran mereka, mereka mengira bahwa bapak sengaja membakar gudang kami, (siapa yang akan sebodoh itu membakar gudang yang tidak memiliki asuransi?),Karena bapak merasa nyawanya terancam memutuskan untuk lari pada malam yang naas itu, bersama paman berencana lari ke sorong papua sana dengan menggunakan kapal kayu, tapi kami menahan kepergian bapak dengan bergelantungan dikaki dan lengan bapak, sungguh laki-laki ini bukan sosok yang ingin lari dari tanggung jawabnya tapi karena merasa nyawanya terancam, beliau adalah sosok yang paling bertanggung jawab yang pernah ku lihat sepanjang hidup ku,
Si jago merah itu masih saja mengamuk, dan sering terdengar bunyi letupan, orang-orang banyak yang membantu mengeluarkan barang yang bisa diselamatkan tapi tidak semuanya berniat baik karena banyak barang yang berhasil diselamatkan kemudian dibawa kabur, mereka menjarah barang yang bisa diselamatkan saya tidak habis pikir dimana nurani orang-orang seperti ini,Bapak mendekati gudang kami yang tenggah terbakar dan berdoa kepada Allah bahwa ambil semua yang Engkau bisa ambil dari harta kami, hanguskan semua dan sisakan saja yang halal bagi kami untuk melanjutkan hidup dan ibadah kami,Malam itu “si jago merah” yang saya tidak pernah setuju di sebut jagoan(karena lebih banyak membawa kesedihan), menghanguskan 5 rumah, api telah menghanguskan gudang kami , dan hanya menyisahkan puing-puing arang hitam buat kami, tapi tidak menghanguskan hati,semangat dan doa-doa kami, dan saya tahu bahwa kehidupan kami tidak akan pernah sama setelah itu, ada kehidupan yang penuh dengan tantangan menanti kami, sulit dibayangkan beberapa jam yang lalu saya sedang dipuncak kegembiraan ketika menempati kamar baru kini kamar itu menjadi kamar yang penuh dengan tangisan dan air mata dan teriakan karena tidak sanggup menerima kenyataan yang baru terjadi, suka cita akan kotak pensil baru hilang bersama tombol-tombol yang mungil yang berserakan karena terinjak kaki-kaki sodara kami yang panik, dan kehidupan berubah setelah itu.....
Setiap hari selama sebulan saya masih berharap bahwa saya akan bangun dari tidur, dan saya selalu kecewa mendapati bahwa ini nyata dan bukan mimpi bahwa kebakaran itu bukan mimpi dari tidur panjang ini nyata dan harus di hadapi dan dijalani, kami sekeluarga benar-benar lupa cara tertawa dan tersenyum, hati kami hanya meratap dan terdiam memikirkan musibah yang baru saja menimpah kami, saya ingat kejadian itu 10 hari menjelang idul adha,................Kepada
Ko’’ Wan, Owner Tb Makmur Utama yang mengalami musibah Semoga Tuhan memberi ketabahan dalam menjalani ini,
Suatu hari di surabaya saya bersama bapak bertemu dengan orang yang sudah setenggah gila, saya katakan begitu karena selama seharian kerjanya hanya bisa mondar-mandir dengan muka tertunduk,telanjang dada, dan tanpa alas kaki, keadaanya begitu mengiris hati,Bapak ku akhirnya bertanya kepada orang-orang disekitar situ, apa yang menimpah sodara yang kebetulan perantau asal Buton itu?, orang-orang menjawab bahwa dia baru saja mendapat kabar dari istrinya tentang musibah kebakaran yang dialami, berita itu benar-benar menguncang jiwa dan kesabarannya dan jadilah dia seperti keadaan diatas,Kami akhirnya membagi pengalaman kami, untuk menenangkan atau sedikitnya memberikan rasa ke iklasan bahwa ini memang sudah ketentuan Allah kita tinggal harus menjalaninya saja dengan penuh semangat, tabah, sabar karena Allah akan membalas setiap butir air mata yang berderai dengan berjuta kebahagian dikemudian hari dengan tanpa diduga-duga jika kita mampu melewati ujian ini.Ada rasa puas setiap berbagi dengan orang yang mengalami musibah serupa, memang pahit, sedih, rasanya sebagai hukuman yang maha dasyat tapi ini adalah kehendak yang Maha Berkehendak, tidak ada jalan lain, selain Introspeksi, Bertaubat karena mungkin saja ini teguran dari Yang Maha Mengawasi, Bersyukur dan kumpulkan lagi semanggat untuk BANGKIT, niscaya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.., seberapa sabar kita menghadapi musibah ini akan berbanding lurus dengan Rahmat yang nantinya akan kita terima nantinya.................
Peristiwa traumatis itu tidak mungkin akan terlupa dalam sejarah keluarga kecil kami, peristiwa yang memaksa keadaan kami hingga titik Nadir, yang paling berpengaruh hingga sekarang, setiap langkah kami peristiwa itu selalu terbayang,Mungkin aneh jika ada tamu yang mengginap dan melihat seluruh penduduk rumah berlarian di setiap pojok rumah,toko, gudang, halaman samping kiri,kanan,depan belakang, untuk memeriksa sumber bau yang mencurigakan di tenggah malam buta bahkan kami tidak segan-segan membangunkan sang tamu untuk sama-sama mengendus bau yang dicurigai, yah itulah....,kami ibarat penciuman anjing pelacak yang sangat terlatih kami bisa mendeteksi bau yang mencurigakan dari pembakaran plastik, kertas, karton atau karet, kalau sudah mencium ini yakin rumah akan tiba-tiba panik, segera tambah dikomando akan menyisir setiap jengkal lokasi yang mencurigakan, kami begitu Paranoid dengan sesuatu yang berhubungan dengan api, sampai sekarang pun kami masih takut dengan yang namanya Gas, seperti tabung gas meskipun kosong, kompor gas apalagi kami tidak pernah menggunakannya, kami akui kami sekeluarga Paranoid dengan api, ini adalah pengalaman Traumatis,........... sangat,
Kami juga bisa mendeteksi bau pembakaran bahkan dirumah tetangga sekalipun yang berjarak 3 rumah dari kami juga masih bisa tercium, kadang kami suka saling tertawa kalau sudah menemukan sumbernya tapi perasaan kami legah, kami juga saling ledek muka kami saat panik, pemandangan yang aneh....Semoga tidak pernah lagi terjadi........
Diposting oleh DUA SEKAWAN TERNATE di 08:11 Link ke posting ini
Kamis, 2008 Juli 17

POSITIF THINKING AJA
Kadang kesabaran di uji waktu duduk di Kasir, seperti kejadian saat seorang konsumen keluar jalur antrian untuk mendapatkan giliran transaksi dikasir terlebih dulu, alasannya karena barangnya cuma satu item atau sedang terburu-buru, jadilah konsumen tadi membayar dari arah samping kasir, kejadian seperti ini perlu cara yang bijak dalam menanganinya, biasanya saya kembali menayakan kepada Konsumen yang ada di antrian apakah mengiklaskan konsumen tadi untuk mendahului??Kalau jawaban iya saya baru berani melayani transaksinya kalau ada yang keliatan nesu yah saya ga berani, kadang juga kalau ada kejadian seperti ini jadi berpikiran positif “Ya Allah...,ga sabar benar nih orang mau membagi rejeki ”

Berpikir Positif jangan pas enaknya aja justru pada saat yg ga enak itu yang perlu, cth : saat ada konsumen yang salah beli susu, aturannya dia beli Lactogen 1 eh malah Lactogen 2 yang ke ambil, akhirnya di tukar, pas mau tukar barang kita lagi kosong, jadinya kan ga ada transaksi, kadang pengen marah, tapi sudahlah dari pada mengotori hati, ambil positifnya aja, “Ya Allah...,mungkin belum Rejeki Hamba, berikan ganti transaksi yang lebih besar nilainya” kalau sudah berpikir begitu adem rasanya dihati......boleh dipraktekan.......

Tidak ada komentar: