02 Juli 2009

Menyembunyikan Ibadah

Hari Minggu adalah hari yang selalu saya tunggu-tunggu karena pada hari itu saya akan masak-masak di Kos’an sira sodara sepupu ku, karena di kos ku ga boleh masak, untuk tujuan itu saya nginap dari sabtu malam karena minggu pagi kami berdua sudah ke pasar untuk shopping bahan-bahan yang ada dlm resep, Ada 1 hal yang selalu bikin saya penasaran, setiap masuk dikamar kos’an sira saya akan melihat sejadah dan perlengkapan shalat lainnya, tapi beberapa menit kemudian perlengkapan tersebut ga akan saya temukan lagi, seperti hilang saja begitu....(ini bukan tuyul yang bawa kabur Lho...), selidik punya selidik ternyata perlengkapan tersebut dia pindahin ke kamar temannya begitu sadar akan keberadaan saya dikamar....suatu hari
karena benar-benar penasaran saya tanya langsung, “kenapa seh perlengkapan shalatnya selalu diumpetin begitu saya datang??” dengar lah jawaban yang luar biasa ini.....”saya ingin menyembunyikan ibadah saya hingga setan pun tak melihat untuk menggodah” (yang dimaksud setan bukan saya lho....tapi setan yang meniupkan rasa riya, ujub.dll...yang dapat mengotori hati saat beribadah)

Karena Allah Maha Menguasai Hati

Cintai lah sesuatu sekedarnya saja, karena boleh jadi apa yang engkau cintai hari ini akan engkau benci keesokan harinya dan apa yang engkau benci hari ini boleh jadi esok akan engkau cintai....karena Allah Maha Penguasai hati.....yang memiliki kekuasaan untuk membolak-balikan hati, SubhanaAllah (sebuah Nasehat dari Mazhar, mas kalo mampir diblog ku tinggalin komentar dong biar ada jejak nya)

Kejaiban Taubat

Ada sebuah kisah tentang taubat pada masa Nabi Musa a.s, yakni kisah pertaubatan seorang Bani Israil yang telah melakukan dosa selama 40thn tanpa bertaubat sekalipun pada Allah Swt. Hingga datang malapetaka yang dasyat dinegeri mereka, rakyat kelaparan, hewan ternak banyak yang mati. Selama setahun negeri mereka tak pernah diguyur hujan sehingga ladang mereka menjadi tanah tandus sungai dan sumur kering, dan tanaman mati kering kerontang.Masyarakat kemudian mengadukan nasib mereka kepada Nabi Musa, mereka meminta Nabi Musa untuk berdoa kepada Allah agar di turunkan hujan, maka Nabi Musa pun mengumpulkan semua Bani Israil untuk berdoa bersama-sama kepada Allah, kemudian Nabi Musa pun berdoa “wahai Tuhan yang menguasai langit, turunkanlah hujan” namun hujan yang dimintai tak mau turun, berkali- kali mereka berdoa dan hujan tak mau juga turun, sehingga akhirnya Nabi Musa pun berdoa “Wahai Tuhan, biasanya Engkau mengabulkan doa kami, mengapa hujan belum juga turun??”, kemudian Allah menjawab doa Nabi Musa “Wahai Musa, hujan tidak akan turun karena diantara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat kepada-Ku, selama 40 tahun, karena kemaksiatannya itulah kalian terhalang untuk mendapat hujan dari langit”, kemudian Nabi Musa berkata “Wahai Tuhan, apa yang harus kulakukan” Allah Swt menjawab “usir orang itu dari tengah-tengah kalian!”, Allah Swt sangat murka dengan orang tersebut, hingga menyuruh Nabi Musa untuk mengusirnya, akhirnya Bani israil saling curiga mencurigai, mereka ingin tahu siapa yang di murkai oleh Allah Swt,tsb, rupanya si pelaku menyadari maksiat yang dimaksud oleh Allah Swt tsb, dia melihat kesekelilingnya barangkali ada yang mengakui kesalahannya, namun tak 1 pun yang muncul, ketika itulah hamba ini berdoa kepada Allah Swt, “Wahai Tuhan, aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 thn dan selama itu pula Engkau menutupi maksiat ku. Pada hari ini jika aku keluar, berarti aib ku tersingkap, maka aku berjanji kepada-Mu, untuk tidak kembali berbuat maksiat, terimalah taubatku dan tutuplah aib ku”, sejurus setelah itu hujan pun turun dengan derasnya.......
Lalu Nabi Musa pun bertanya “Wahai Tuhan ku, hujan telah turun padahal tak seorang pun yang mengaku” Allah kemudian menjawab “Wahi Musa, hujan turun karena Aku gembira dengan pertaubatan Hamba-Ku”, karena penasaran Nabi Musa pun akhirnya pertanya lagi “Wahai Tuhan ku, tunjukanlah padaku siapa orangnya agar aku dapat bergembira untuknya”, Allah menjawab ”Wahai Musa, ia bermaksiat kepada-Ku selama 40thn namun Aku menutupi aibnya, layakkah ketika ia telah bertaubat kepada-Ku, lalu Aku membuka Aibnya???”,Lihatlah betapa Sayangnya Allah pada Hamba-hambaNya, Dan ingatlah ketika kita mendekati Allah sejengkal maka Allah mendekat sehasta, ketika HambaNya datang sehasta maka Allah mendekati kita sedepa, dan ketika kita mendatanginya dengan berjalan maka Allah menyambut kita dengan berlari, bertaubatlah dan Allah Yang Maha Gaffur akan mengampuni, meskipun dosa mu telah memenuhi langit dan bumi...............dan ampunan Allah Maha Luas, Allahu Ya Gaffur...........SubhanaAllah
Doa Taubat Nabi Adam a.s, “Ya Allah Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami adalah orang-orang yang merugi”, (QS Al-Araf [7]:23),
JANGANLAH BERPUTUS ASAH DARI RAHMAT DAN AMPUNAN-NYA