09 Mei 2009

TERSAPUT AWAN KELABU

Dua tahun lalu saya ketemu tante ku di Surabaya, pertemuan ini tidak pernah saya duga sebelumnya, tante ku kulakan sepatu di surabaya, setelah suaminya meninggal tante akhirnya mengambil alih kemudi usaha mereka yang sebelumnya di nahkodai suaminya yang sekaligus sepupunya itu, kematian suaminya betul2 memukul lalu meremuhkan tulang2 harapan tante ku, wajahnya tirus karena kesedihan yang berlarut2, tulang pipinya menonjolkan betapa besar cobaan hidup yang harus ditanggungnya, wajahnya lebih banyak tertunduk, wajahnya kusam bagai tersaput awan kelabu, air matanya selalu menetes setiap menceritakan kenangan akan suaminya itu....disini ida.... di kota ini kencan kami pertama setelah menikah (maklum pernikahan yang umumnya terjadi dikeluarga kami akibat perjodohan dan kencan pertama mereka yah setelah menikah itu).......hiks..hiks..hiks...hiks... ah tante ku rupanya memutar kaset lamanya bersama om saya itu, aduh tante ga boleh terlalu sedih begitu....ikhlash kan tante, tak ada satu pun yang terjadi tanpa kehendak Allah....kembalikan ke pada Allah beban kesediahan tante ini.....

Besok paginya saja mengajak tante ku untuk ke klinik kulit karena prihatin dengan kondisi kulitnya yang benar2 tidak berurus, kata ade ku muka tanteku sudah boleh di tumbuhi kerang laut, sampai segitunya....seharian kami di klinik kulit karena saya sengaja mengambil paket yang super komplit, selesai perawatan tante ku seperti harta karun yang baru di gali dari lumpur lalu dipoles dan nampak lah aslinya, something like make over lah...tante ku berseri2 lagi....karena di pijat refleksi, wah ida cape dan pegal2 ku selama sebulan ini hilang sudah,.....syukurlah tante menikmatinya....sekarang masih ada 1 hal lagi yang harus tante benahi yaitu kondisi kejiwaan tante, tante nanti saya kasih tau tentang 1 shalat yang bisa mengusir kesedihan tante sampe tuntas....tas...tas,

Malam harinya saya pinjamin tante ku buku tentang shalat Tasbih, yang kalau dibaca di 4 rakaat shalat kita maka kita akan bertasbih sebanyak 300kali, seperti orang MLM saya menyemangati tante untuk melakukan shalat yang sudah saya buktikan khasiatnya ini, tante ku akhirnya berjanji setelah shalat isyah akan memulai shalat Tasbih.....

Sebelum Subhu tante ku kirim sms bahwa Cuma khusyu di 2 rakaat karena masih binggung dengan gerakan & jumlah bacaan tasbihnya, saya bilang coba lagi untuk ke2 kalinya setelah Dzuhur nanti, khasiatnya langsung terasa kok,,,,,coba menyakinkan....

Malam hari saya mengunjungi tante ku lagi sekarang keadaannya sudah jauh berbedah, perasaan ku legah sekali ida setelah melaksanakan shalat ini.....benar2 plong......dan sekarang wajah tante berseri-seri, awan cerah tak secerah senyum tante ku, padahal 2 hari lalu wajahnya bagai tersaput awan kelabu (kaya iklan ponds aja neh......)

KRISTALISASI

Seperti biasa hari sabtu adalah hari untuk membayaran tagihan kepada toko-toko grosir yang menjadi distributor di daerah kami, hari itu Haji Ono yang menjadi pemasok beras,gula,terigu dan konco2nya sembako itu, datang untuk tagihan, beliau pun sempat berbincang-bincang dengan kami, tapi sepertinya dia pengen mendengar cerita tentang awal-awal orang tua kami merintis usaha toko ini, karena penasaran dia akhirnya menanyakan 1 pertanyaan yang serius tapi di bawakan sambil ketawa karena khawatir kami tersinggung,” ida......haha haha katanya...pa haji (baca: bapak ku) ada pake sesuatu seperti susuk haha haha haha???pake mutiara yah ida haha haha????” Mendengar itu saya berhenti sebentar mengoreksi berkas nota2 yang ada didepan saya, saya kemudian menjawab ,bukan mutiara pa haji.....tapi pake kristal....oh begitu kata pa haji lagi..jadi benar yah dugaan saya...hahah kalian ada pake mutiara pantas saja ngoni pe toko ini cepat sekali dibangun haha haha haha, betul sekali pahaji....dugaan pahaji tara salah, torang pake kristal......kristalisasi keringat dan kristalisasi air mata kristalisasi perjuangan, kristalisasi doa, untuk mendapatkan ini.....perjuangan kami mengkristal pa haji...

Untuk pa haji Ono yang telah mengajari ku ke utamaan surat Al Mulk & Ar Rahman

PLN VS LILIN

Sudah hampir setahun ini pasokan listrik untuk kota kami mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan, PLN terus menerus melakukan pemadaman bergilir, klimaksnya 2 bulan kemarin, listrik bisa padam lebih dari 10 jam dan kalau lagi parah sekali listrik hanya hidup selama 2 jam saja itupun saat kami sudah terlelap tidur dipekat gelapanya malam,......

Dikasir ibu-ibu sering mengeluh anggaran mereka infeksi lantaran ada pos tambahan untuk pembelian lilin, eee..... katanya kalo sudah tahun 2009 lampu so tara mati2 ini mana lampu mati tarus tambah para lagi, ah ibu ini rupanya mempunyai permohonand dan salah satu doa yang dipanjatkan saat pergantian tahun baru kemarin adalah biar PLN ga padamin lampu lagi.....

Saya juga sebenarnya keberatan juga dengan keadaan seperti sekarang karena saya harus pake generator sendiri dan mencari bahan bakarnya itu yang sulit harus ngantri di SPBU, tapi saya melihat 1 sisi lain bahwa saat listrik padam penjualan lilin di toko meningkat tajam, dari lilin biasa sampai lilin cina saya sediakan dan selalu kehabisan....ah saaat rejeki lain tertutup Allah membuka rejeki disisi lain, saat listrik padam Allah memberi rejeki untuk pabrik2 lilin, distributor lilin sampai retailer seperti kami..SubhanaAllah

IBU KU DI DOAKAN 2.000 KONSUMEN KAMI

Tadi waktu duduk dikasir saya melayani seorang ibu dan anak gadisnya, sambil menghitung barang belanjaan mereka saya beberapa kali melirik kearah mereka, ibu dan anak gadisnya ini akrab sekali, beberapa kali anaknya membisikan sesuatu kepada ibunya, rupanya dia menginginkan tas kulit buatan cina yang sengaja saya pajang dekat kasir, malu karena keinginannya ga dipenuhi oleh ibunya dia kemudian mencium pipi ibunya setelah membisikan sesuatu dengan gaya merayu khas anak cewe,

ah rasa saya merindukan suasana ini , saya merindukan ibu ku yang 4 bulan ini ga berada dekat kami, karena sakit beliau harus istrahat pasca operasi di Jakarta, saya sangat merindukan wanita yang telah menulari ku rambut ikalnya itu.......

selama 3 minggu menemani mama di Jakarta kami akhirnya permisi pulang untuk melanjutkan perjuangan untuk buka toko lagi, saat dibandara saya bersama adek ku terkantuk-kantuk karena pesawatnya baru akan take off jam 2 dini hari, saat menahan kantuk itu seorang bapak yang kemudian saya kenali sebagai salah satu konsumen “Dua Sekawan” mendekati kami lalu menayakan kenapa toko kami tutup, setelah saya jelaskan bapak tersebut akhirnya maklum dan mengucapkan doa untuk kesehatan ibu saya, setelah landing kami bergegas untuk mengambil barang bawaan kabin, seorang bapak memberi senyum pada kami, kami kenal bapak ini karena selain konsumen kami, beliau adalah juga tetangga, sambil berlalu karena beliau dlm antrian penumpang yang mau keluar, beliau menanyakan kabar ibu ku..., sampai di ruang pengambilan bagasi, kembali kami di hampiri seorang ibu yang menanyakan kenapa toko kami tutup, karena ibu tadi rupanya kerepotan harus kekota untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, setelah saya jelaskan ibu tadi akhirnya maklum dan kembali menitipkan salam dan doa untuk ibu saya, Subhanallah inilah kebiasaan orang ternate yang sangat peduli dengan sesamanya yang sedang mengalami sakit, Ringan sekali lidah mereka untuk mendoakan sesamanya...luar biasa....


Saat berebut bagasi kembali seorang anak muda menghampiri saya, katanya beberapa kali ke toko untuk mengantarkan undangan pernikahan kakaknya tapi toko kami tutup, ada apa kata dia, kembali saya harus menjelaskan, dia menganguk2an kepala bertanda dia mengerti dia juga mendoakan ibu ku biar cepat sembuh, kami masih belum ngeh bahwa peristiwa toko kami tutup begitu besar effect nya bagi konsumen kami dan masyarakat disekitar toko, effect penasaran maksud saya, penasaran kenapa toko tutup begitu lama,.....kembali saat seorang bapak menyapa kami di pintu keluar bandara menuju parkir, ida...ida...ida....dengan setenggah berlari kecil menghampiri kami bapak tadi menayakan........keadaan mama bagaimana??so bae-bae ??? (baca: sudah membaik??) (ini sapaan khas ternate untuk mengungkapkan turut prihatin), Alhamdulillah sudah Om (baca: paman, bukan Om yang gitu2an lho....) kata saya lagi, om ini adalah teman bapak ku dipengajian, waktu mama operasi beberapa kali menelpon keluarga kami untuk menguatkan dan memberi doa, lalu saat diparkiran, pemilik mobil yang ada disamping mobil kami menurunkan kacanya kemudian dari dalam dia mengatakan “syukur e dua sekawan so pulang...torang setenggah mati cari pampers deng anak2 pe susu musti keatas jauh lagi,kong mama so bae-bae, kita ulang-ulang ada pi toko tapi ibu yang ditetangga ada bilang dong pe mama sake (syukurlah dua sekawan sudah pulang kami kesulitan mencari pampers dan susu harus kekota jauh lagi, terus mama sudah baikan, saya ke toko beberapa kali tapi kata ibu tetangga, mama kalian sakit)” kami sangat mengenal bapak berkumis ini karena kalau belanja susu dan pampers bisa pake 2 trolli yang besar. Alhamdulillah pak mama so bae-bae...trimakasih pak....tong kamuka (kami jalan dulu......)

Setelah tiba kami belum langsung buka toko tapi kami istrahat dulu ambil napas dulu, kami juga mengunakan waktu sehari itu untuk mengunjungi pa RT dan tetangga-tetangga yang sudah kami mintai tolong untuk menjaga rumah selama kami berangkat, Subhanallah mereka kembali mengirimkan salam dan doa untuk ibu saya,,,,,biarlah doa-doa ibu bapak sekalian dibalas oleh Allah dengan yang lebih baik.

Tepat jam 11 siang kami mulai buka toko, konsumen kami yang datang seperti belum percaya bahwa kami sudah buka lagi...hari itu transaksi dikasir berjalan sangat lambat dari hari-hari biasanya ini karena setiap konsumen kami tidak langsung keluar saat transaksi mereka selesai tapi menyempatkan ngobrol, bertanya dan mendoakan ibu saya......Subhanallah akan selalu saya ingat senyum mereka dan doa-doa mereka hari itu....rasa empati mereka, luar biasa sekali......
Bahkan setelah seminggu kami buka kembali, transaksi masih tetap berjalan lambat karena mereka menyempatkan diri menitipkan doa untuk ibu ku.....ternyata 4 tahun perjuangan kami meng kasiri toko kami sendiri telah membangun hubungan bukan sekedar hubungan jual dan beli tapi lebih dari itu hubungan emosial yang sangat erat, erat sekali seperti terlukis dari ketulusan doa-doa mereka.............

(Kenapa kok judulnya IBU KU DI DOAKAN 2.000 KONSUMEN KAMI karena Alhamdulillah sehari rata-rata toko kami di kunjungi 2.000 orang dihari-hari biasa dan di saat peak season meningkat lagi, ini survey kecil-kecilan yang saya namakan “mendadak survey” ceritanya sebelum saya berangkat untuk tour 3 kota saya setahun lalu saya memberikan tugas kepada salah 1 karyawan saya untuk menghitung jumlah pengunjung setiap hari dan kegiatan ini berlangsung beberapa bulan).