18 April 2009

Tumis Bunga Pepaya “pahit-pahit enak”

Pada malam tahun baru atau pergantian tahun biasanya bagi sodara-sodara kita yang Etnis Tionghoa menganjurkan untuk makan yang manis-manis dan makanan yang mengandung arti filosofi yang baik, seperti makan jamur agar keberuntungan memayungi kita selama setahun, makan mie biar panjang umur, sayap ayam biar bisa terbang, jeruk biar tahunnya penuh keemasan atau keberuntungan,

Menu sebaliknya yang disajikan assisten dapur kami yang kami impor dari Negeri Jiran itu (Mantan TKI di Malaysia), adalah Tumis Bunga Pepaya, menjadi sajian pembuka Tahun baru bagi saya dan Bapak ku pada malam itu, sayur ini bukan main enak nya, “pahit-pahit enak” kata orang....
Baru sadar setelah suapan terakhir, saya pun bilang ke Bapak Ku, pa ini kalau Audi (teman ku yang cina distributor Nestle) pantang makan yang pahit-pahit kaya gini dipergantian tahun...nanti tahun ini jadi tahun “pahit-pahit enak”, kita harusnya makan yang manis-manis atau sesuatu yang berwarna gold,merah atau kuning biar tahun ini diliputi keberuntungan....

Telat....sadarnya setelah suapan terakhir uda masuk, dah nyampe tembolok lagi, ah....spontan saya sama bapak ku berusaha muntahin sayuran yang udah tertelan..... percuma udah lebih banyak yang ketelan dari yang keluar...benar aja awal tahun udah kena cobaan “pahit-pahit enak”
Jelas aja....
Tgl 25 Januari mama ku mulai pendarahan, pucat, lemah letih, lesuh, lunglai, tgl 27 januari selang 2 hari kemudian HB mama turun sampai 7 normalnya 14 atau 12 saya lupa, denyut jantung mama 270 denyut per detik 3x lebih cepat dari normal (dokter di manado yang merawat mama bilang ‘ini siksa no...’), 2 minggu di Manado keadaan mama tidak juga membaik, akhirnya di bawa ke Jakarta, setelah di diagnosa ternyata mama punya Miom 8cm, kata dokter ini pengaruh “Pernikahan Dini” iya seh bapak menikahi mama ku saat umur 15tahun, setelah 2 minggu di Jakarta mama dapat kepastian tanggal Operasi mengangkatan Miom, karena mama kesepian dan sedikit takut, jadilah kami anak2nya di “undang” untuk nemani mama, waduh ini artinya Toko tutup maklum sistem belum jalan betul, estimasi saya 4hari dijakarta eh malah bablas sampe 20 hari, tapi ga apa ini hitung-hitung liburan....ah sudahlah saya bisikin bapak ku, ini mungkin lantaran tahun baru menunya “tumis bungga pepaya” jadi nya gini deh ““pahit-pahit enak”, pahitnya karena mama ku sakit, enaknya karena bisa liburan ditambah bonus ketemu tante2 yang udah 7 tahun ga pernah ngumpul....

Ini Cuma buat lucu2an aja ga ada maksud untuk percaya seperti itu...Nauzubillah...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum, adikku....
tulisannya... bagus...bagus...., lebih diasah kayaknya makin baik....
kabar Mace (ajus versi ternate) gimana?, saya doakan semoga cepat sembuh dan sehat selalu
Wassalam
Saudaramu di Teluk Bintuni