23 Juni 2008

CONSUMEN EDUCATION

“Kaka...tadi ada konsumen yang marah-marah, ibunya salah liat harga, harga Dancow Coklat 400gr dikiranya Rp. 24.700 setelah di scan dikasir ibunya kaget karena harga yang muncul Rp.28.900, ibunya salah liat label rak, mungkin ga dibacanya dulu, itu label rak untuk Dancow Full Cream 400gr ,” demikian cerita Susi, salah satu admin saya merangkap kepala Shift yang saya amanahkan untuk menangani masalah ditoko ketika saya lagi ga ada, ”lalu penyelesainya gimana Sus ?” tanya saya lagi, “Ibunya kita ajak liat lagi label raknya biar bisa dibaca dengan teliti” ,”terus?” tanya saya lagi penasaran “Alhamdulillah ka ibunya langsung paham,tapi ibunya titip salam buat kaka berikutnya pake label barang aja biar konsumen ga binggung, toko lain pada pake label barang, jadi harganya jelas”, ”ini jadi pelajaran kita juga sih ka, tadi label barangnya ga persis ada ditenggah pajangan Dancow Full Cream 400gr jadi agak kegeser ke arah Coklat 400gr makanya tuh ibu salah paham apalagi ibunya buru-buru jadi ga sempat baca dulu ” lanjutnya lagi coba mengidentifikasi sumber masalahnya,

Kejadian diatas kalau tidak disikapi dengan sabar sebagai seorang Consumen Educator (istilah ini dimodif sendiri) mungkin bisa bikin Hipertensi, inilah resiko kalau mau sok beda sendiri, bukan apa-apa di Kota Ternate, Toko “Dua Sekawan” adalah toko pertama yang menerapkan pemakaian label rak, jadi konsumen belum terbiasa jadi harus terimah resiko kalau dikomplain berulang-ulang. Untuk merubah dan balik menggunakan label barang lagi? No Way...., perjuangan ini telah dimulai pantang untuk menyerah....(Doakan kami pemirsa agar Consumen Education,bisa sukses).

Selain maksud mulia untuk mengedukasi konsumen, ini juga ada hubungannya dengan effisiensi biaya, bayangin aja pemirsa...Anggaplah satu roll label isi 1000 lembar,1 rollnya kalau kulakan banyak cuma jatuh Rp. 2.750,- berati 1 lembar label adalah Rp.2.75, kalau sehari terjadi 500 kali transaksi dengan rata-rata item barang 1 transaksi 5 item barang maka berarti 500*5*2.75= Rp. 6.875,- jadi sehari minimal kita menghemat Rp. 6.875, kalau didalam sebulan anggaplah 30 hari maka 30* Rp. 6.875= Rp.206.250, kalau setahun 12* Rp.206.250 = Rp. 2.475.000,- itu kalo seharinya cuma 500 transaksi bagaimana kalau 1000 transaksi dan setiap transaksi ada 10 item barang? Bisa dihitung berapa besar penghematan setiap bulannya, hitung penghematan untuk setahun maka pasti ketemu angka yang Funtastic!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tipuannnn.gha ada hati............................